What are you thinking about?
What have you done?
Al limaanu
yaziidu wayanqush
(iman itu
bertambah dan berkurang, naik dan turun)
Yaziidu
biththaa’ah, wayanqush ubilma’shiyah
(bertambahnya oleh sebab ketaatan dan
berkurangnya karena kemaksiatan)
(Imam
At_Tirmidzi)
Suatu hari, seorang mahasiswa di
Universitas Negeri tengah mengeluh dengan banyaknya tugas dari seorang dosen.
Merasa mulai jenuh dengan namanya perkualiahan.
Sampailah ketika Allah memberikan satu pelajaran melalui seorang lelaki yang
tidak seberuntung dirinya. Hari itu, anak-anak bersukaria karena tidak ada
dosen. Mungkin, itu adalah bagian dari kisah perjalanan seorang mahasiswa akan
senang apabila dosen tidak masuk kelas.
Dari luar pintu, seorang lelaki berkacamata masuk ke kelas
menawarkan donat. Hanya dua box kardus kecil yang berisi sekitar 7-10 donat. Ia
menawarkan dengan kata-kata yang kurang pasih. Tidak ada yang membeli seorang
pun. Kemudian keluar kembali. Entah bagaimana perasaannya ketika dagangan yang
ia tawarkan tidak ada yang membeli bahkan sekedar merespon. Melihat peristiwa
ini, mahasiswa itu mengikutinya hingga ke luar kelas. Mungkin, hanya sekedar
basa-basi saja menanyakan nama dan jurusan. Alangkah terkejutnya mahasiswa ini, ketika mendapat jawaban dari
lelaki ramping dengan kulit sawo matang penjual donat. “Aku bukan mahasiswa
disini, aku tidak mau jadi mahasiswa, Aku hanya ingin ikut belajar agar bisa
merasakan bagaimana rasanya jadi mahasiswa,” ujarnya. Ternyata dia hanya
seorang lelaki penjual donat.
Itulah sahabat,
sepenggal kisah dalam keseharian kita. Kita membenci kehidupan, mengeluh dengan
apa yang ada pada diri kita, padahal diluar sana ada orang yang mengingkan
kehidupan kita, berharap merasakan apa yang kita rasakan. Mulai dari sekarang
marilah kita bersyukur dengan yang kita punya, mengoptimalkan apa yang telah
Allah amanahkan.
In the middle of difficulty lies opportunity. Begitulah pesan dari Albert Einstein.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar