Tentara-tentara Allah dibumi,
telah siap dengan segala resiko yang
akan dihadapi dalam medan
perjuangan yang telah dimulai. Perjuangan suci untuk menegakkan kalimat
Illahi.
Kemenangan Islam adalah kemenangan sejati yang pasti akan terjadi.
Percaya atau tidak, namun janji Allah tidak akan pernah Ia ingkari. Cahaya
kemuliaan Islam akan segera bersinar menerangi penjuru alam.
“Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut
(ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan
cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai. Dialah yang telah
mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petujuk (Al-Quran) dan agama yang benar
untuk dimenangkanNya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak
menyukai”. (QS. At Taubah:32-33)
Sebuah janji yang pasti akan terjadi. Janji yang datang dari-Nya,
tidak perlu sedikit pun kita meragukan sebuah Janji Agung dari Allah yang Esa.
Tentang waktu kemenangan, itu adalah Rahasia Allah.Tapi sebuah kepastian akan
kemenangan itu adalah kenyataan.
Ilustrasi sebuah kemenangan dari permainan sepak bola. Kita
saksikan ketika ada piala dunia, banyak orang yang merelakan waktunya hanya
untuk menonton pertandingan tersebut.
Apa yang istimewa dari permainan tersebut yakni merebutkan satu benda bulat
untuk menembus pertahanan lawan?. Terlalu berharga jika pelajaran ini
dilewatkan tanpa makna yang benar. Baiklah, kita umpamakann bola adalah kemenangan
atau kekuasaan. Lalu gawang itu adalah dunia, dan tim kesebelasan adalah kita sebagai manusia.
Andai kita diumpamakan sebagai seorang pemain bola, dimanakah
posisi kita? Bergabung bersama pasukan Islam, ataukah sebaliknya?. Tentu sudah
menjadi pilihan mutlak , sebagai seorang muslim kita harus ada dalam tim Islam. Memperjuangkan sebuah bola untuk
menguasai lapangan.
Lantas selanjutnya, apakah kita hanya akan menjadi seorang menonton
untuk mencapai kemenangan ataukah kita ada didalam kesebelasan tersebut?
Berjuang bersama merebut kembali bola yang kini telah dikuasai pihak lawan.
Bergabung bersama para Mujahid-Mujahiddah untuk mencapai kemenangan itu.
Setiap pilihan itu selalu ada resikonya. Andaikan, kita memilih diam,
melihat bagaimana kini Islam hanya dijadikan pandangan sebelah dan semakin
terpuruk oleh keadaan, masih pantaskah kita berdiam diri? bukan berarti Allah
lemah lalu membutuhkan pertolongan kita
untuk menegakkan Dien-Nya dimuka bumi ini. Tapi perjuangan ini adalah
kewajiban kita sebagai makhluk yang diciptakan Allah. Sebuah pengabdian dan
tanda ketaatan serta kepatuhan kepada Sang Khalik. Cahaya Allah tidak akan
pernah padam sepanjang masa. Ada atau tidak adanya kita dalam barisan para
pejuang Allah, Islam akan tetap berjaya. Islam akan tetap menemui
kemenangannya.
Menapaki langkah-langkah berduri, menyusuri, rawa , lembah dan
hutan
Berjalan diantara tepi jurang, semua dilalui demi perjuangan
Letih tubuh di dalam
perjalanan, saat hujan dan badai
merasuki badan
Namun jiwa harus terus bertahan, karena perjalanan masih panjang
Kami adalah tentara Allah, siap melangkah menuju ke medan juang
Walau tertatih kaki ini
berjalan, jiwa perindu syahid tak akan tergoyahkan
Wahai tentara Allah
bertahanlah, jangan menangis walau
jasadmu terluka
Sebelum engkau bergelar syuhada, tetaplah bertahan dan bersiap
siagalah!
Gunung tinggi menjulang, samudera luas membentang adalah lahan
peneguhan. Hutan rimba, padang gersang jadi ajang pembuktian, hujan badai terik
panas kerontang pasti kan hiasi perjalanan. Saat langkah telah diayunkan
pantang surut kebelakang hingga sampai
ke tujuan bertahanlan dan bersiap siagalah.
(Izzatul Islam)
Perjalanan dalam Dakwah,
pasti akan selalu menemui liku-liku
kehidupan. Ini bukan jalan yang mudah untuk dilalui. Tapi, apalah arti hidup
ini, jika hanya digunakan untuk kepuasan nafsu. Kita akan kembali menemui Rabb
semesta alam. Detik waktu akan
diperhitungkan dihadapan pengadilan yang Maha Adil.