Elegant Rose - Working In Background Coretan NiiFiYa

Rabu, 18 Mei 2016



C

 Cari Kejujuran dalam Dirimu dan Temukan Jawabannya
Aku tidak tertarik siapa dirimu, atau bagaimana  kau tiba di sini.
Aku ingin tahu apakah kau mau berdiri di tengah api bersamaku dan tak mundur teratur.
Aku tidak tertarik dimana atau dengan siapa kau belajar.
Aku ingin tahu apakah yang menjagamu dari dalam, saat segala hal berjatuhan.
Aku ingin tahu apakah kau bisa sendirian bersama dirimu dan apakah kau benar-benar menyukai temanmu di saat-saat hampa.
(Jean Houston, A Passion The Possible)

“Aku ingin tahu apakah yang menjagamu dari dalam, saat segala hal berjatuhan”
Hal apa yang pertama kali  sahabat dipikirkan saat membaca kalimat ini? 
Berbeda dari yang lain. Kemungkinan ini salah satu  jawaban dari banyaknya kemungkinan lainnya.
Berbeda dari lain. Terasing. Tidak biasa. Sudah jarang. Terkadang tidak menguntungkan. Sulit dicari  dan tidak mudah dijalani. Berbicara apakah itu? Kejujuran.
Berbicara sebuah kejujuran. terlintas tanya dimanakah kini letak  nilai sebuah kejujuran? masihkan ada orang yang berpegah teguh terhadap sebuah kejujuran?.
Sahabatku…
            Ketika kau bertanya tentang kejujuran itu, dan  jika kau tidak menemukan orang yang dianggap jujur, maka disaat itulah dunia percaya bahwa engkaulah seseorang yang mampu jujur, jujur pada diri sendiri, jujur pada orang-orang disekitar kita. Jujur dengan apa yang kita lakukan, jujur  melangkah membawa cahaya dan risalah agung untuk disampaikan pada dunia yang kini mengharapkan kehadiran seorang pembawa pelita.
Kejujuran kadang tidak selamanya sesuai dengan harapan kita. Tapi percayalah pada hakikat sebuah kebenaran adalah kebaikan. Allah tidak pernah menyia-nyiakan sebuah kebaikan. Bukankah tidak ada yang lebih menepati janji-Nya? Dia telah berjanji bahwa balasan kebaikan adalah kebaikan pula. Sungguh janji agung itu adalah sebuah prinsip hidup untuk istiqomah dalam kebenaran.
Sahabatku…
Jangan pernah menyalahkan keadaan, bahkan sampai berani menyalahkan Tuhan. Tapi bukan berarti pula, kita berhak menyalahkan diri sendiri. Berhentilah kawan! Berhenti untuk menyalahkan apa yang kau anggap salah. Bukan saatnya kita menyalahkan apapun atas apa yang terjadi saat tidak seperti yang kita inginkan. “ Woyy…Ngomong sih gampang, menjalaninya yang susah.” Terus harus bagaimana? yang harus kita lakukan  salah satunya adalah berpikir bagaimana untuk menjadikan semua hal ini menjadi sesuatu yang bermamfaat sebagai perbaikan dan pelajaran yang berharga,  sesuatu yang tidak mungkin kita dapat dengan mudah.
Usaha kita dihargai Allah sahabatku…
Di hutan, kulihat dua cabang jalan terbentang
Kuambil jalan yang jarang dilalui orang
Dan itulah yang membuat segala perbedaan
(Robert Frost, The Road Not Taken)

Tiada balasan untuk kebaikan selain kebaikan pula. Tiada kebaikan kecuali  diawali sebuah kejujuran. Jika kita tidak mampu untuk melihat hikmah dari kejujuran kita dihari ini, percayalah dan nantikanlah sebuah rahasia besar yang akan terungkap disuatu hari nanti. Sebuah cahaya kebenaran dan permata  berharga  akan kita dapat dengan kejujuran. Setiap hal yang kita lakukan akan selalu dipertanggungjawabkan dihadapan Illahi. Cukuplah kita mengharapkan penilaian dari Allah. Dzat yang Maha Kuasa Menyaksikan sesuatu yang tidak dilihat  oleh makhluk. Jika hidup terus mengharapkan penilaian  manusia, yang kita temukan  hanyalah kelelahan, kelelahan yang tidak akan pernah bisa terpenuhi oleh pujian-pujian sesaat. Jika dunia ini hanya bisa menawarkan sebuah kelelahan, maka pilihlah kelelahan yang membawa manfaat, sebuah kelelahan yang membuat kekal dalam keabadian. Lelahkanlah dirimu dalam menegakan keadilan, kelelahan dalam menyampaiakan kebenaran, dan kelelahan lainnya yang akan bersaksi dihadapan Tuhan. Saat kita lelah, segera tanyakan pada diri, “untuk apa telah kugunakan tenaga ini hingga lelah ini hadir? Apakah lelah ini di jalan Allah atau lelah yang hanya merugi?” Tanyakan pada hati, jawab dengan kejujuran dan temukan jawabannya.

Tidak ada komentar :